TENTANGKALTENG.ID, BARITO SELATAN – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) kembali mengambil langkah nyata dalam memperkuat sektor pertanian sebagai penopang utama ketahanan pangan nasional. Tahun 2025, instansi ini akan mencetak sawah seluas 600 hektar sebagai bagian dari program nasional.
Kepala DKPP Barsel, Ida Safitri, mengungkapkan bahwa upaya ini juga akan dibarengi dengan pembangunan demplot-demplot percontohan di sejumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian serta satu di kantor dinas sebagai bentuk simbolik partisipasi aktif dalam memperkuat ketahanan pangan.
“Kita akan memperoleh bantuan cetak sawah rakyat (CSR) yang lokasinya ada di Sababilah sekitar 100 hektar dan di Muara Ripung yang tembus ke Buntok Seberang kurang lebih 400 hektar. Jadi kita berharap dengan program ini akan berhasil dalam menjaga ketahanan pangan. Kita akan menanam padi lokal yang menjadi ciri khas Barito Selatan, yang mana harapan kedepannya akan menjadi edukasi yang berimbas kepada petani-petani, sehingga kembali tertarik untuk melakukan penanaman padi,” harap Ida Safitri ketika ditemui di ruang kerjanya, pada Sabtu, 8 Februari 2025.
Selain cetak sawah, Ida juga menyoroti potensi pertanian di wilayah Barsel yang menurutnya menjanjikan, meski saat ini jumlah kelompok tani tanaman pangan masih terbilang sedikit. Ia menyebutkan perubahan kondisi iklim sebagai salah satu alasan sebagian petani beralih ke komoditas lain.
Namun begitu, ia tetap optimistis sektor pertanian Barsel bisa berkembang lebih luas. “Untuk palawijanya kita nanti akan kembangkan tanaman jagung dan ubi jalar. Sedangkan untuk holtikulturanya tanaman semangka yang menjadi ciri khas Kabupaten Barito Selatan, serta nanas Parigi akan terus kita kembangkan,” ujar Ida.
Produktivitas lahan pertanian padi di Barsel sendiri tersebar di berbagai kecamatan seperti Damparan, Tabak Kanilan, Muka Haji, Tanjung Jawa, dan Dusun Selatan. Harapannya, program ini mampu mendorong petani kembali ke sawah dan menjadikan padi lokal sebagai kebanggaan daerah.
Reporter: Nurul Hidayah
Editor: Aris Kurnia Hikmawan