Peringati Hari Menanam Pohon Nasional, ITM Rehabilitasi 700 Hektar DAS dan Lestarikan Spesies Endemik Kalimantan

Aris Kurnia Hikmawan

12 December 2024, 16:56 WIB

Bagikan

Keterangan Foto: Kick off rehabilitasi DAS Murung Raya oleh ITM bersama stakeholder. (ist)

TENTANGKALTENG.ID, KALIMANTAN  – Dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Nasional serta menjalankan komitmen terhadap Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) melalui anak usahanya, PT Bharinto Ekatama (BEK), melaksanakan program penanaman pohon di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, dan Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Program ini merupakan bagian dari upaya ITM untuk memenuhi kewajiban sebagai pemegang Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH) sekaligus mendukung mitigasi perubahan iklim melalui penyerapan karbon. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk melestarikan keanekaragaman hayati lokal dan memberikan dampak sosial-ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Penanaman Multiyears di Murung Raya

BEK memulai penanaman perdana untuk rehabilitasi DAS di Kawasan Hutan Produksi dalam wilayah kerja Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Murung Raya DAS Barito, Kalimantan Tengah. Program ini direncanakan berlangsung secara bertahap di area seluas 700 hektare dengan jenis vegetasi yang meliputi meranti, jengkol, cempedak, dan nangka. Pemilihan jenis vegetasi ini didasarkan pada hasil diskusi dengan pemangku kepentingan setempat, termasuk masyarakat yang lahannya menjadi lokasi rehabilitasi.

Sebagai bagian dari pendekatan inovatif, BEK juga menanam kopi liberika sebagai tanaman sela. Kopi ini diharapkan dapat mendukung perekonomian masyarakat sekitar dengan memberikan potensi pengembangan industri kopi skala rumah tangga di wilayah tersebut.

Keterangan Foto: Kick off rehabilitasi DAS Murung Raya oleh ITM bersama stakeholder. (ist)

Konservasi Spesies Endemik di Kutai Barat

Selain di Murung Raya, BEK juga menanam spesies endemik ulin (Eusideroxylon zwageri) di Kutai Barat, tepatnya di Kampung Penarung dan Dilang Puti, Kecamatan Bentian Besar, serta Kampung Besiq, Kecamatan Damai, dengan total luasan lahan sekitar 15,50 hektare. Kick-off penanaman dilakukan di Hutan Adat Benua Telimuk, yang direncanakan menjadi kawasan hutan wisata dengan ikon pohon ulin berumur lebih dari 400 tahun.

Tidak hanya ulin, BEK juga menanam meranti, bengkirai, dan berbagai pohon buah seperti alpukat, rambutan, durian, mangga, sawo, serta buah lai khas Kalimantan. Penanaman ini mendukung  untuk mendukung Program Pangan untuk Penghijauan (P2UP) dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang telah dijalankan BEK sejak tahun 2023.

“Kegiatan penghijauan kembali kawasan hutan dan area DAS merupakan cara kami memenuhi kewajiban sebagai pemegang PPKH sekaligus mendukung upaya mitigasi perubahan iklim melalui penyerapan karbon yang sejalan dengan target emisi nol-bersih (net-zero emission) yang ditetapkan Pemerintah Indonesia pada 2060. Penanaman vegetasi endemik juga menjadi kontribusi ITM dalam menjaga fungsi ekosistem dan keanekaragaman hayati khas Indonesia, serta memberi dampak sosial-ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Direktur ESG ITM, Ignatius Wurwanto.

Makna Historis Pohon Ulin bagi Masyarakat Dayak

Ulin, atau yang sering disebut kayu besi, memiliki makna historis dan kultural bagi masyarakat Dayak. Pohon ini masuk dalam ke dalam daftar merah dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam sejak tahun 1998 dengan status rentan (vulnerable). Langkah strategis ITM dalam menanam kembali ulin menjadi kontribusi nyata dalam pelestarian spesies endemik serta kearifan lokal Kalimantan.

Capaian Rehabilitasi DAS oleh ITM

Hingga November 2024, ITM melalui anak usahanya telah menyelesaikan dan menyerahkan lahan hasil rehabilitasi DAS seluas 24.633 hektare kepada Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Direktorat Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (Ditjen PDASRH). Pencapaian ini menjadikan ITM sebagai perusahaan pemegang PPKH dengan rehabilitasi DAS terluas di Indonesia.

Penanaman dalam rangka rehabilitasi DAS dilakukan di berbagai lokasi strategis, termasuk Kawasan Hutan dalam Wilayah Kerja KPHP Meratus, KHDTK Hutan Penelitian dan Pendidikan Bukit Soeharto Universitas Mulawarman di Kutai Kartanegara, Kawasan Hutan Lindung Gunung Beratus di Kutai Barat, Taman Nasional Kutai, KHDTK Tanah Laut di Kalimantan Tengah, kawasan perbukitan Menoreh di Jawa Tengah, Ibukota Nusantara (IKN), dan yang terbaru di Murung Raya.

Dukungan untuk Masa Depan Berkelanjutan

Melalui upaya rehabilitasi DAS ini, ITM tidak hanya memperingati Hari Menanam Pohon Nasional, tetapi juga menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan, pelestarian spesies endemik, dan penguatan ekonomi masyarakat lokal. Program ini menjadi langkah nyata dalam mendukung target pemerintah menuju net-zero emission dan perlindungan ekosistem Indonesia.

Reporter: Nurul Hidayah
Editor: Aris Kurnia Hikmawan

Aris Kurnia Hikmawan

Diperbarui 13 December 2024

Bagikan

Rekomendasi

BupatiDukungan Siswa Lomba Cerdas Cermat 4 Pilar MPR RI

Bupati Sukamara Tekankan Pengelolaan Dana Desa yang Transparan dan Akuntabel

Kangen Band Hibur Ribuan Warga Sukamara

OPD Nonton Bareng Program Metro TV Newsline

Bupati Sukamara Hadiri Babak Final Turnamen Sepak Bola Gubernur Cup

Seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting

Dua Proyek Strategis Nasional Tengah Berjalan di Sukamara

Staf Ahli Bupati Sukamara Apresiasi Tiga Momentum Besar di Kabupaten Sukamara

Festival Gawi Barinjam Perkuat Silaturahmi

Car Free Night di Sukamara Terobosan Baru

Peran Strategis UMKM dalam Perekonomian Sukamara

Sukseskan Festival Budaya Gawi Barinjam