TENTANGKALTENG.ID, BARITO SELATAN – Komitmen Presiden Prabowo dalam merealisasikan program nasional makanan bergizi gratis bagi pelajar terus disambut di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah. Namun, tantangan distribusi dan logistik masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Barsel, Eddy Purwanto, menyampaikan bahwa wilayahnya memiliki 21.000 pelajar, yang berarti harus ada 21.000 paket makanan bergizi yang disiapkan setiap hari.
“Ini disediakan setiap hari, cuma teknisnya, bagaimana memasak, bagaimana distribusinya dan lain sebagainya masih digodok. Karena rumusnya 30 menit setelah dimasak harus diantar atau didistribusikan ke lokasi para pelajar tersebut. Sementara di tempat kita ini sebagian anak pelajar berada di pelosok desa yang jauh dan sulit transportasinya, itu masih kita pikirkan,” ujar Sekda, pada Jum’at, 9 Februari 2025.
Persoalan utama bukan hanya pada jumlah, tetapi juga pada teknis penyediaan dan penyebaran makanan ke berbagai pelosok desa yang memiliki akses transportasi terbatas. Sementara itu, pemerintah pusat telah menyediakan tiga titik dapur. Namun, Barsel sendiri terdiri dari enam kecamatan, dan khusus di Kecamatan Dusun Selatan saja diperlukan minimal dua dapur.
“Kalau disediakan oleh pusat 3 titik, berarti kita harus menambah 4 titik lagi. Operasionalnya dilaksanakan oleh pusat, tetapi kita menyediakan sarana dan prasarana seperti dapur dan perlengkapannya,” jelas Eddy.
Ia juga menambahkan bahwa bahan baku menjadi salah satu komponen krusial dalam pelaksanaan program ini. Dengan kebutuhan mencapai 21.000 paket per hari, artinya stok bahan makanan harus mencukupi untuk ratusan ribu porsi setiap bulannya.
“Karena itu perlu perhitungan, selain distribusinya juga kemudian yang paling utama itu adalah menyiapkan bahan bakunya untuk 21.000 paket setiap hari dikalikan 1 bulan itu yang harus kita sediakan bahan bakunya,” tambahnya.
Sementara itu, anggaran untuk setiap paket makanan disebut-sebut sebesar Rp10.000, yang sepenuhnya bersumber dari pemerintah pusat. Untuk urusan operasional, Badan Gizi Nasional dikabarkan akan menggandeng TNI-Polri guna menjamin kelancaran program.
Reporter: Nurul Hidayah
Editor: Aris Kurnia Hikmawan