TENTANGKALTENG.ID, SUKAMARA – Program desa ekosistem keuangan inklusif atau EKI yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, dan Pemerintah Kabupaten Sukamara terus mendapatkan dukungan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Melalui kemudahan akses keuangan, baik dalam bentuk pembiayaan usaha maupun fasilitas menabung, program ini diharapkan mampu memberikan manfaat luas bagi masyarakat desa sungai Bundung kecamatan jelai.
Bupati Sukamara H Masduki, mengungkapkan bahwa peningkatan akses keuangan merupakan faktor penting dalam mencapai target inklusi keuangan sebesar 91% pada tahun 2025 ini.
“Pemerintah Kabupaten Sukamara terus berupaya mendorong potensi daerah agar sejalan dengan program peningkatan literasi dan inklusi keuangan,” ucapnya.
Tidak hanya itu bahkan di wilayah pedesaan yang masih menghadapi keterbatasan akses terhadap layanan keuangan formal juga dilakukan demikian.
Pada kesempatan tersebut Orang Nomor Satu di Bumi Gawi Barinjam itu mengharapkan, terdekat terhadap program ini meski masih menghadapi keterbatasan akses terdapat layanan keuangan yang formal seperti yang diharapkan.
“Besar harapan saya dengan adanya program desa ekosistem keuangan inklusif atau TKI dapat memberikan peningkatan, kesejahteraan masyarakat melalui kemudahan akses keuangan baik akses pembiayaan ataupun akses menabung yang dapat didik mati oleh seluruh masyarakat secara luas,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Sukamara terus berupaya guna mendorong potensi daerah agar sejalan dengan program peningkatan literasi dan inklusi keuangan terhadap di wilayah pedesaan,” ujarnya.
Sejalan dengan upaya tersebut, program tersebut mencakup tahapan pra Inkubasi inkubasi dan pasca inkubasi untuk memastikan keberlanjutan ekosistem keuangan yang dibangun.
Dengan pendekatan ini masyarakat desa sungai Bundung diharapkan memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai mengenai pengelolaan keuangan serta akses yang lebih mudah terhadap produk dan layanan keuangan sesuai dengan kebutuhan mereka. (hms)
Reporter: Nurul Hidayah
Editor: Aris Kurnia Hikmawan