TENTANGKALTENG.ID, KATINGAN — Halaman Kantor Bupati Katingan pada Senin, 2 Juni 2025, dipenuhi suasana khidmat saat upacara peringatan Hari Lahir Pancasila digelar. Dipimpin langsung oleh Bupati Katingan, Saiful, sebagai Inspektur Upacara, kegiatan ini dihadiri pejabat daerah, Aparatur Sipil Negara (ASN), dan perwakilan berbagai instansi.
Peringatan ini bukan sekadar agenda tahunan, tetapi menjadi momen refleksi mendalam tentang relevansi Pancasila sebagai fondasi bangsa di tengah tantangan zaman.
Dalam amanatnya, Bupati Saiful menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pendiri bangsa yang telah merumuskan Pancasila sebagai ideologi pemersatu. “Kita patut bersyukur memiliki Pancasila yang mampu menyatukan keragaman suku, agama, dan budaya di Indonesia. Tanpa nilai-nilai ini, mustahil kita bisa bertahan hingga 80 tahun merdeka,” ujarnya penuh semangat.
Ia menegaskan bahwa Pancasila bukan hanya simbol, melainkan panduan hidup berbangsa dan bernegara. Di tengah arus globalisasi dan dinamika sosial yang semakin kompleks, nilai-nilai seperti gotong royong, keadilan sosial, dan persatuan kian relevan.
“Lihatlah negara-negara besar seperti Yugoslavia atau Uni Soviet yang runtuh karena tak memiliki ideologi sekuat Pancasila. Ini bukti bahwa kita harus terus merawat warisan terbesar ini,” tambahnya.
Bupati Saiful juga mengajak generasi muda untuk menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. “Kita mungkin generasi kedua atau ketiga setelah pendiri bangsa. Tugas kita sekarang adalah memastikan anak cucu memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Ia mencontohkan bagaimana toleransi dan musyawarah—dua sila dari Pancasila—dapat menjadi solusi berbagai konflik sosial di era digital.
Peringatan Hari Lahir Pancasila kali ini terasa istimewa karena bertepatan dengan persiapan menuju 80 tahun kemerdekaan Indonesia. Saiful menyebut Pancasila sebagai “penolong bangsa” yang menjaga keutuhan Indonesia sejak merdeka hingga kini.
“Pancasila adalah jiwa dari semua capaian pembangunan kita. Dari desa sampai kota, dari Katingan hingga Papua, nilai-nilai inilah yang memandu kita,” ucapnya.
Acara ditutup dengan pekik semangat “Hidup Pancasila, jayalah Negara Kesatuan Republik Indonesia” yang menggema di seluruh area upacara.
Melalui momentum ini, Pemerintah Kabupaten Katingan mengajak seluruh masyarakat untuk tidak hanya mengenang Pancasila secara seremonial, tetapi juga menghidupkannya dalam aksi nyata—agar ideologi ini tetap menjadi penerang perjalanan bangsa di masa depan.
Reporter: Nurul Hidayah
Editor: Aris Kurnia Hikmawan