TENTANGKALTENG.ID, PALANGKA RAYA – Pemangkasan Transfer ke Daerah (TKD) oleh pemerintah pusat menjadi tantangan baru bagi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam menjaga stabilitas fiskal serta kesinambungan program pembangunan daerah.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua II DPRD Kalteng, Muhammad Ansyari, menegaskan pentingnya strategi pengelolaan anggaran yang efisien, tepat sasaran, dan tetap berpihak pada kebutuhan masyarakat.
“Ini menjadi tantangan bagi kita semua, bagaimana anggaran yang tersedia, meskipun terbatas, tetap bisa digunakan secara optimal dan menyentuh kebutuhan masyarakat,” ujar Ansyari pada Kamis, 16 Oktober 2025.
Ia menekankan bahwa sektor-sektor fundamental seperti kesehatan dan pendidikan harus tetap menjadi prioritas utama dalam alokasi anggaran, agar pelayanan publik di dua bidang tersebut tidak terdampak oleh penyesuaian fiskal yang dilakukan pemerintah pusat.
“Kita harus memastikan bahwa anggaran dialihkan ke sektor yang benar-benar dibutuhkan masyarakat, terutama kesehatan dan pendidikan,” tambahnya.
Selain menjaga belanja sosial, Ansyari juga mendorong pemerintah daerah agar mulai mengarahkan kebijakan anggaran kepada program-program yang dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menurutnya, langkah ini penting untuk mengurangi ketergantungan terhadap dana transfer dari pemerintah pusat.
“Kita harapkan ke depan lebih banyak program yang berdampak pada peningkatan PAD, agar ketergantungan terhadap transfer pusat bisa dikurangi secara bertahap,” tegasnya.
Ansyari juga mengingatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk berinovasi dalam menyusun program yang tidak hanya berorientasi pada belanja, tetapi juga mampu memberikan nilai tambah bagi ekonomi daerah.
Reporter: Nurul Hidayah
Editor: Aris Kurnia Hikmawan