TENTANGKALTENG.ID, PALANGKA RAYA – Fenomena meningkatnya jumlah gelandangan, pengemis, dan pengamen (Gepeng) selama bulan Ramadan kembali menjadi sorotan. Wakil Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Nenie Adriati Lambung, mengingatkan pemerintah kota untuk tidak menutup mata terhadap kondisi ini.
Ia menegaskan bahwa lonjakan aktivitas gepeng yang terlihat selama bulan suci bisa mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat jika tidak segera ditangani. “Faktor ekonomi menjadi penyebab utama meningkatnya jumlah pengemis dan pengamen, terutama saat Ramadan, ketika masyarakat lebih dermawan. Oleh karena itu, diperlukan solusi jangka panjang seperti pemberdayaan ekonomi dan pelatihan keterampilan agar mereka tidak terus bergantung pada belas kasihan orang lain,” ucap Nenie dalam pernyataannya, Jum’at, 14 Maret 2025.
Lebih dari sekadar patroli atau razia, ia menilai bahwa penanganan gepeng perlu pendekatan yang lebih holistik. Menurutnya, langkah pemberdayaan ekonomi dan sosial menjadi kunci agar mereka dapat keluar dari lingkaran kemiskinan.
Momentum Ramadan, tambahnya, seringkali menjadi kesempatan bagi para gepeng untuk mengetuk hati warga, terutama di titik-titik keramaian. Sayangnya, kebiasaan masyarakat yang memberi secara langsung justru memperkuat pola ini.
“Dengan begitu, bantuan yang diberikan bisa lebih tepat sasaran dan dikelola dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraan mereka secara berkelanjutan,” imbuhnya.
Nenie pun mengajak masyarakat agar lebih bijak menyalurkan bantuan. Edukasi publik penting, agar donasi yang diberikan tidak langsung kepada gepeng, melainkan lewat lembaga resmi yang dapat menyalurkannya dengan lebih efektif.
Reporter: Nurul Hidayah
Editor: Aris Kurnia Hikmawan