TENTANGKALTENG.ID, PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Kalimantan Tengah, Okki Maulana, menekankan pentingnya sinergi antara kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menurutnya, keberhasilan BUMD tidak hanya diukur dari laba semata, tetapi juga dari dampaknya terhadap peningkatan penerimaan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
“Keberhasilan BUMD tidak hanya diukur dari besarnya laba, tetapi juga dari seberapa besar dampak yang diberikan bagi peningkatan penerimaan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya pada Jum’at, 24 Oktober 2025.
Okki menegaskan bahwa BUMD harus menjadi penggerak ekonomi daerah, bukan sekadar entitas bisnis yang mengejar keuntungan. Kinerja korporasi yang baik harus selaras dengan kontribusi nyata terhadap PAD.
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2026, pos Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan ditargetkan mencapai sekitar Rp41,9 miliar.
Okki juga menyoroti capaian positif Bank Kalteng, yang mencatat kinerja impresif sepanjang 2025. Hingga September lalu, laba bersih Bank Kalteng menembus lebih dari Rp310 miliar, dengan total aset mencapai Rp21,5 triliun.
“Pertumbuhan tersebut perlu diikuti dengan langkah-langkah strategis agar manfaat ekonomi dapat dirasakan lebih luas oleh daerah. Kami mendorong agar Pemerintah Provinsi melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan penyertaan modal dan pembagian dividen. Tujuannya agar setiap rupiah yang disertakan benar-benar memberikan nilai tambah bagi daerah,” tegasnya.
Selain aspek keuangan, Okki menekankan pentingnya tata kelola BUMD yang profesional, transparan, dan akuntabel. Setiap BUMD penerima penyertaan modal harus memiliki indikator kinerja yang jelas serta target kontribusi yang terukur terhadap PAD.
“Kalau tata kelolanya baik dan kinerjanya jelas, BUMD bisa menjadi motor penggerak ekonomi yang kuat. Kami ingin BUMD Kalteng tidak hanya sehat secara keuangan, tetapi juga berdampak langsung terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Reporter: Nurul Hidayah
Editor: Aris Kurnia Hikmawan