Pilgub Kalteng Memanas: H. Abdul Rasyid Tolak Dinasti Sabran, Nasib Agustiar Kini Mengkhawatirkan

Aris Kurnia Hikmawan

29 September 2024, 11:21 WIB

Bagikan

Keterangan Foto: H. Abdul Rasyid AS (tengah) saat memberikan pernyataan di depan awak media pada Ahad, 29 September 2024. (ist)

TENTANGKALTENG.ID, PANGKALAN BUN – Pengusaha ternama asal Pangkalan Bun, H. Abdul Rasyid AS, memberikan pernyataan yang mengejutkan terkait Pemilihan Gubernur Kalimantan Tengah yang akan datang. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa sudah waktunya Kalimantan Tengah dipimpin oleh figur baru yang lebih kompeten dan berpengalaman, menyoroti berbagai kontroversi yang muncul selama kepemimpinan Gubernur H. Sugianto Sabran.

H. Abdul Rasyid, yang juga bagian dari keluarga besar Sabran, menyatakan dengan tegas bahwa dirinya tidak mendukung keluarganya kembali maju dalam Pilgub Kalteng 2024. “Selama dua periode, keluarga kami sudah terlibat dalam pemerintahan Kalimantan Tengah. Itu sudah cukup. Untuk pemilihan Gubernur yang akan datang, mari kita beri kesempatan kepada orang yang memiliki kemampuan intelektual, pendidikan, dan pengalaman yang lebih baik,” ujar H. Abdul Rasyid di hadapan awak media pada Minggu, 29 September 2024.

Kontroversi Sugianto Sabran: Kekecewaan Abdul Rasyid dan Masyarakat 

Kepemimpinan H. Sugianto Sabran selama dua periode ini memang tidak lepas dari sejumlah kontroversi, yang membuat beberapa tokoh, termasuk H. Abdul Rasyid, merasa kecewa. Masyarakat Kalimantan Tengah juga merasakan dampak dari berbagai kebijakan yang dinilai tidak tepat sasaran dan menyisakan banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Meskipun H. Abdul Rasyid tidak secara langsung merinci masalah yang dimaksud, namun kekecewaannya tergambar sangat jelas.

“Saya merasa malu dengan beberapa hal yang terjadi. Cukup sampai di sini. Mari kita hentikan siklus ini, dan biarkan tokoh-tokoh lain yang lebih layak maju,” tambah H. Abdul Rasyid. Pernyataan ini dapat dilihat sebagai cerminan dari rasa frustrasi H. Abdul Rasyid terhadap kepemimpinan keluarganya yang selama ini dinilai tidak membawa perubahan yang signifikan bagi masyarakat Kalimantan Tengah.

Selain itu, majunya H. Agustiar Sabran, yang merupakan kakak kandung dari Gubernur Sugianto Sabran, dalam Pilgub Kalteng tahun ini juga menjadi sorotan banyak pihak. Banyak yang menilai bahwa langkah ini tidak akan membawa perubahan berarti dan justru dinilai sebagai upaya untuk meneruskan legacy yang buruk dari kepemimpinan sebelumnya. Bahkan, beberapa pengamat politik berpendapat bahwa majunya Agustiar hanya memperkuat kesan adanya dinasti politik yang berisiko menurunkan kepercayaan masyarakat, terutama generasi muda yang ingin melihat adanya sebuah perubahan. 

Dampak terhadap Dukungan Publik

Ketidakhadiran dukungan dari tokoh sebesar H. Abdul Rasyid bisa memengaruhi citra H. Agustiar Sabran di mata publik. Masyarakat Kalimantan Tengah kini dihadapkan pada pilihan: melanjutkan kepemimpinan keluarga Sabran yang selama ini dianggap kontroversial, atau memberikan kesempatan kepada figur baru yang diharapkan dapat membawa perubahan yang positif.

H. Agustiar Sabran, meskipun memiliki latar belakang politik yang kuat, tidak dapat menghindari stigma negatif yang melekat pada keluarganya. Masyarakat telah menunjukkan kekecewaan terhadap kepemimpinan adiknya, H. Sugianto Sabran, dan tanpa langkah konkret untuk memisahkan dirinya dari warisan buruk tersebut, Agustiar berisiko terjebak dalam ketidakpuasan yang sama.

Tantangan yang Harus Dihadapi

Dalam menghadapi situasi ini, H. Agustiar Sabran harus berjuang untuk membangun citra positif dan meraih kepercayaan masyarakat. Namun, langkah ini akan sulit tanpa dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat berpengaruh seperti H. Abdul Rasyid. Upaya untuk menunjukkan bahwa ia adalah sosok yang berbeda dan dapat membawa perubahan yang diharapkan harus diiringi dengan langkah-langkah konkret yang meyakinkan masyarakat.

Masyarakat saat ini semakin kritis dan cerdas dalam memilih pemimpin. Mereka tidak hanya mencari sosok dengan latar belakang politik yang baik, tetapi juga yang memiliki visi jelas dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang ada. Tanpa dapat menawarkan solusi yang memadai, H. Agustiar Sabran mungkin akan kesulitan untuk mendapatkan dukungan dari kalangan pemilih yang lebih luas.

Harapan Lahirnya Pemimpin Perubahan

Selain itu, H. Abdul Rasyid juga dengan lantang menyebutkan bahwa Kalimantan Tengah membutuhkan sosok pemimpin dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang baik di pemerintahan. Ia menyoroti tokoh-tokoh yang menurutnya layak untuk maju dalam Pilgub Kalteng pada tanggal 27 November 2024 mendatang, seperti Abdul Razak-Sri Suwanto, Willy Midel Yoseph-Habib Ismail, dan Nadalsyah Koyem-Supian Hadi.

“Bukan hanya soal popularitas, tapi lebih kepada bagaimana seorang pemimpin memiliki pengalaman dan kemampuan intelektual untuk memimpin dengan bijak. Pendidikan adalah fondasi penting dalam mempersiapkan pemimpin masa depan. Kita butuh seseorang yang mengerti bagaimana memajukan daerah ini dengan pengetahuan yang luas dan pengalaman di berbagai bidang, khususnya pemerintahan,” jelasnya.

Menjaga Persatuan Pasca Pilkada

H. Abdul Rasyid juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan setelah proses Pilkada selesai. Menurutnya, perbedaan pilihan jangan sampai merusak kerukunan dan keharmonisan di tengah masyarakat. Ia mengajak masyarakat Kalimantan Tengah untuk kembali bersatu dan bersama-sama membangun daerah ini, mengacu pada filosofi Rumah Betang yang menjadi simbol kerukunan di Kalimantan Tengah.

“Pilkada ini bukanlah segalanya. Ini hanya proses demokrasi untuk memilih seorang pemimpin. Setelah itu, kita harus kembali bersatu dan melanjutkan kerja sama demi kemajuan bersama. Jangan sampai perbedaan pilihan merusak persatuan yang selama ini kita jaga,” tegasnya.

Di akhir pernyataannya, H. Abdul Rasyid juga memberikan pesan khusus kepada masyarakat Kalimantan Tengah untuk dapat menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan memilih pemimpin berdasarkan kapasitas serta integritas dari calon pemimpin tersebut, bukan karena adanya kedekatan atau hanya didasarkan dari popularitas semata.

“Saya berharap masyarakat Kalimantan Tengah bisa memilih dengan bijak. Pilihlah pemimpin yang benar-benar mampu membawa kita menuju kemajuan. Jangan terjebak pada popularitas semata, tapi lihatlah rekam jejak, pendidikan, dan kemampuan intelektualnya. Kita butuh pemimpin yang bisa membawa daerah ini ke arah yang lebih baik,” pungkasnya.

Reporter: Aris Kurnia Hikmawan
Editor: Aris Kurnia Hikmawan

Aris Kurnia Hikmawan

Diperbarui 27 October 2024

Bagikan

Rekomendasi

Tokoh Muda KAHMI Dukung Fairid Pimpin Golkar Kalteng

Saiful Resmi Kukuhkan Paskibraka Katingan Jelang HUT ke-80 RI

Pesta Meriah HUT RI ke-80 ala KKSS Kalteng, Puluhan Hadiah Mewah Menanti

Tingkatkan Mutu dan Visi Misi Sekolah, Guru PAI SMAN 2 Kasongan Gelar Kolaborasi Pembelajaran

Guru SMP dan SMA Katingan Dibekali Strategi Pembelajaran Abad 21

HPPD Cup 2025 Resmi Bergulir, Wadah Silaturahmi dan Pembinaan Pemain Muda

Tokoh Muda Hindu Nyatakan Dukungan untuk Alfian Mawardi Pimpin Kembali DPD KNPI Kalteng

Operasi Bibir Sumbing Gratis, Pemkab Katingan Gandeng Smile Fren

Koperasi Merah Putih Katingan, Penopang Ekonomi Kerakyatan di Perbatasan

Reformasi Birokrasi Katingan Kini Lebih Berorientasi pada Dampak Nyata

Kemenko Polkam Puji Pengawasan Ketat Ahli Gizi pada MBG di Katingan

GOW Katingan Hidupkan Semangat Baru Lewat Slogan “Gesit Optimis Wow”