TENTANGKALTENG.ID, PALANGKA RAYA – Perkembangan teknologi digital yang begitu cepat tak bisa dihindari. Di tengah arus globalisasi yang semakin deras, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Tomy Irawan, menegaskan bahwa peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kebutuhan mendesak.
Berbicara pada Selasa, 29 April 2025, Tomy menggarisbawahi bahwa kesiapan masyarakat dalam menghadapi era digital tak hanya sekadar mengejar tren, tetapi harus menyentuh inti dari transformasi kemampuan. “Oleh karena itu, peningkatan kualitas SDM bukan hanya sekadar mengikuti perkembangan, tetapi juga tentang mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan yang dinamis dan kompetitif,” ujarnya.
Politikus Partai Amanat Nasional itu juga menekankan pentingnya kolaborasi nyata antara pemerintah, dunia pendidikan, dan sektor usaha. Baginya, sinergi ini menjadi kunci untuk memperkuat program pelatihan digital serta pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan zaman. Ia menilai, kerja sama lintas sektor akan memperbesar peluang masyarakat Kalteng menembus pasar kerja global.
Lebih jauh, Tomy melihat potensi besar pemanfaatan teknologi digital untuk mempercepat pengembangan sektor unggulan Kalteng, seperti agroindustri dan pariwisata. Ia percaya, investasi di bidang teknologi dan pelatihan akan berbuah pada peningkatan produktivitas dan daya saing daerah. Tak hanya di tingkat nasional, tetapi juga dalam skala internasional.
Namun, ia juga mengingatkan soal satu hal krusial: akses digital yang belum merata. Pemerataan infrastruktur digital, menurutnya, harus menjadi prioritas untuk memastikan semua wilayah, termasuk pelosok, bisa ikut menikmati manfaat dari kemajuan teknologi. “Hal ini untuk mencegah kesenjangan digital yang semakin lebar di masa mendatang dan memastikan seluruh masyarakat Kalteng dapat menikmati manfaat dari perkembangan teknologi,” pungkasnya.
Dengan semangat kolaboratif dan visi yang jelas, Tomy Irawan mendorong Kalteng untuk tak hanya jadi penonton, tapi pemain utama dalam panggung digital masa depan.
Reporter: Nurul Hidayah
Editor: Aris Kurnia Hikmawan